Peninggalan Didi Kempot untuk Musik Campursari

3 Tahun Setelah Kepergiannya, Didi Kempot Meninggalkan Sejumlah Warisan untuk Dunia Musik Tanah Air.

Peninggalan Didi Kempot untuk Musik Campursari
Foto : Google Doodle celebrating Didi Kempot
ADVERTISEMENT
Bagikan :
Advertisement

BidikNews24.com - Tak terasa, 3 tahun sudah kepergian Didi Kempot meninggalkan dunia ini. Lord Didi meninggal dunia pada 5 Mei 2020 silam. Kepergiannya membuat sedih bagi para pecinta musik campursari yang bertemakan patah hati atau yang dikenal dengan sebutan Sobat Ambyar.

Advertisement

Menambah keunikan musik campursari

Napak tilas sejarah lahirnya musik campursari, kita bisa berkaca pada R.C. Hardjosubroto. Bisa dibilang seniman kelahiran Yogyakarta ini yang meletakkan embrio campursari. Dia membuat seni tradisional gamelan lebih menjadi lebih fleksibel menghadapi zaman. 

Almarhum Manthous, musisi asal Yogyakarta yang kemudian menjadi sosok musisi yang mempelopori aliran musik campursari bersama Campur Sari Gunung Kidul (CSGK) pada medio 70an. Namun, Didi Kempot yang bisa dibilang makin mempopulerkan campursari ke level kemasyhuran yang tak terduga sebelumnya.

Advertisement

Didi Kempot, bukanlah orang yang menciptakan atau menemukan musik campursari. Namun, Didi Kempot berhasil menyempurnakan dan mengembangkan musik campursari menjadi bentuk musik yang digandrungi para sad boi dan sad girl jaman now.

Campursari merupakan genre musik yang unik. Musik ini adalah hasil padu padan unsur karawitan Jawa dan instrumen musik modern. Ada proses alih wahana terjadi di sini. Di campursari, laras pentatonik pelog dan slendro dari karawitan Jawa dimainkan melalui medium instrumen modern seperti keyboard, gitar, dan bass.

Umumnya, untuk kian menebalkan rasa njawani, bangunan musik ini kemudian ditambahi kendang di departemen ritmis, dan dua atau tiga pasang saron.

Halaman:
Advertisement
(Archa Anugerah/BN24)