Menaker Kaji Sistem Work From Home (WFH) dalam Mengatasi Polusi Udara DKI Jakarta

Menaker Kaji Sistem Work From Home (WFH) dalam Mengatasi Polusi Udara DKI Jakarta
Polusi Udara Jakarta

BidikNews24.com, Jakarta - Meningkatnya tingkat polusi udara di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan sekitarnya telah mengundang perhatian Kementerian Ketenagakerjaan.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengungkapkan bahwa pemerintah masih tengah mengkaji wacana penerapan sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH) sebagai salah satu solusi menghadapi permasalahan polusi udara ini.

Dalam pernyataannya seperti dikutip Antara pada Rabu (16/8), Ida Fauziyah menjelaskan bahwa keputusan masih dalam tahap diskusi dan belum mencapai kesimpulan.

Ia menyatakan bahwa imbauan WFH bisa bersifat imbauan dari menteri, swasta secara mandiri, atau mungkin diinisiasi oleh pemerintah provinsi.

Kendati demikian, Ida Fauziyah menegaskan bahwa polusi udara adalah masalah yang harus dihadapi bersama untuk mencegah situasi semakin memburuk seiring dengan tingkat mobilitas masyarakat yang semakin tinggi pasca pandemi COVID-19.

"Tapi, saya kira memang itu masalah yang harus kita atasi. Pilihannya kan di antaranya WFH. Kita terus diskusikan," ujar Ida Fauziyah.

Sementara itu, terkait dengan pemberian imbauan WFH, Kementerian Ketenagakerjaan sedang mengkaji kemungkinan memberikan imbauan tersebut dalam bentuk surat kepada perusahaan-perusahaan swasta.

"Kita belum sampai pada apakah mengimbau dalam bentuk surat. Tapi, itu menjadi wacana yang terus kita diskusikan.

Tapi, harus dicarikan jalan keluar memang, jalan keluar bagaimana polusi ini tidak semakin buruk," ungkap Ida Fauziyah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat di Istana Merdeka, Jakarta pada awal pekan lalu, telah memberikan beberapa instruksi kepada para menteri dan gubernur untuk mengatasi permasalahan polusi udara di Jakarta.

Jokowi menjelaskan bahwa kualitas udara di DKI Jakarta telah mencapai angka 156 yang dikategorikan sebagai tidak sehat.

Situasi ini menjadi dampak dari musim kemarau yang berlangsung selama tiga bulan terakhir, emisi dari kendaraan bermotor, serta aktivitas industri di wilayah Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara dalam sektor manufaktur.

Baca Juga : Kendaraan Listrik Solusi Perbaiki Air Quality Index Jakarta

Dalam upaya mengatasi situasi ini, Jokowi menyatakan akan mempertimbangkan opsi kelonggaran untuk para pekerja bekerja dari rumah sebagai bentuk intervensi jangka pendek.

Ia juga meminta untuk mempertimbangkan kemungkinan rotasi pekerjaan antara bekerja dari rumah dan kantor secara bersamaan.

"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working—work from office, work from home," kata Jokowi.

(Reza Falastian/BN24)