Kronologi Pembebasan Philip Mark Mehrtens

Berdasarkan keterangan kepolisian, pilot berpaspor Selandia Baru itu dijemput menggunakan helikopter di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga pada Sabtu pagi hari tadi.

Kronologi Pembebasan Philip Mark Mehrtens
Foto Tribun: Philip Mark Mehrtens tampak duduk disamping Kapolres Mimika AKBP I Komang Budiartha.
ADVERTISEMENT
Bagikan :
Advertisement

BidikNews24.com,Jakarta - Pembebasan Pilot Susi Air Phillip Mehrtens, dilakukan dengan pendekatan soft approach, yaitu dengan cara melibatkan tokoh agama, gereja dan adat Papua, serta keluarga Egianus Kogoya.

Advertisement

Pendekatan soft approach menjadi upaya kunci dalam meminimalisir jatuhnya korban dalam operasi penyelamatan ini.

Kepala Operasional Satuan Tugas Damai Cartenz, Brigadir Jenderal Faizal Ramadhan menjelaskan, sejak awal TNI-Polri, khususnya Satgas Damai Cartenz terus mengupayakan pembebasan Philip dengan menggunakan dialog yang dilakukan para tokoh di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga. 

Advertisement

"Bersyukur operasi tuntas tanpa ada jatuhnya korban di kedua belah pihak. Upaya berhasil dan tidak ada korban dari pihak mana pun," kata Faizal saat seperti dilansir Tempo.co pada Sabtu, 21 September 2024.

Baca Juga: https://bidiknews24.com/pilot-susi-air-philip-mark-mehrtens-bebas-dari-sanderaan

Berdasarkan keterangan kepolisian, pilot berpaspor Selandia Baru itu dijemput menggunakan helikopter di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga pada Sabtu pagi hari tadi.

Seorang pengurus Gereja di Nduga membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan Philip dijemput menggunakan helikopter oleh Satgas Damai Cartenz tanpa adanya baku tembak dengan milisi TPNPB yang menguasai lokasi tersebut. Alasannya, Panglima TPNPB dari Komando Daerah Pertahanan III Ndugama-Derakma, Egianus Kogoya melarang terjadinya kontak senjata.

Halaman:
Advertisement
(Marthinez/BN24)