Bank NTT Diduga Sarang 'Bandit', Daerah Merugi Hingga 50 Miliar
Kebobrokan sejumlah oknum pimpinan Bank NTT mulai perlahan-lahan terkuak, setelah Mantan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Amos Corputy, membongkar secara transparan kasus yang menimpa Bank NTT beberapa tahun terakhir.
BidikNews24.com, Jakarta - Kebijakan manajemen Bank NTT beberapa tahun terakhir ini, mengakibatkan daerah merugi hingga mencapai sekitar Rp. 50 miliar lebih. Beragam modus operandi yang dilakukan oleh oknum pimpinan Bank kebanggan rakyat NTT ini, hingga membawa malapetaka yang menyebabkan status Bank NTT terancam turun menjadi Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
Penyertaan modal dari Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi untuk Bank NTT, terbilang fantastis setiap tahun anggaran. Sementara disisi lain, akselerasi pembangunan di NTT belum berjalan maksimal. Sebab, anggaran yang dialokasikan untuk belanja publik seperti pembangunan infrastruktur, fasilitas kesehatan serta sarana dan prasarana pendidikan, masih dibilang jauh panggang dari api.
Kebobrokan Sejumlah oknum pimpinan Bank NTT mulai perlahan-lahan terkuak, setelah Mantan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT Amos Corputy, membongkar secara transparan kasus yang menimpa Bank NTT beberapa tahun terakhir.
Kemelut yang menimpa Bank yang dipimpin Harry Alexander Riwu Kaho sebagai Direktur Utama (Dirut) Bank NTT ini, diungkapkan Amos dalam Rapat Dengar Pendapat (RPD) dengan Komisi III DPRD NTT, seperti dilansir expontt.com pada senin, (06/03/2023) kemarin.
Baca Juga : Resistensi Publik di Tengah Isu Dugaan Korupsi Bank NTT
Halaman:Advertisement